Strategi UMKM untuk Investasi Jitu

Tangerang, 24 Juni 2025 – Rektor Universitas Insan Pembangunan Indonesia (UNIPI), Prof. Dr. Francisca Sestri, S.E., M.M., menjadi pembicara utama dalam kegiatan “Sharing Santai #209” yang diselenggarakan di Kampus Universitas Raharja. Acara ini dipandu dengan hangat dan inspiratif oleh Assoc. Prof. Qurotul Aini dan Dwi, yang menghadirkan suasana penuh semangat kolaboratif.

Dalam kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh inspirasi ini, Prof. Sestri mengangkat topik strategis bertajuk “Strategi UMKM untuk Investasi Jitu” — sebuah pemaparan yang menyoroti pentingnya kesiapan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menyongsong era investasi global.

Menghadapi era persaingan terbuka dan disrupsi teknologi, UMKM Indonesia dituntut untuk lebih adaptif dan strategis dalam memanfaatkan peluang investasi yang tersedia. Dalam paparannya, Prof. Francisca Sestri memperkenalkan konsep 3B: Belajar, Berkolaborasi, dan Beradaptasi — tiga pilar emas yang dinilai menjadi kunci keberhasilan UMKM agar tidak hanya bertahan, tetapi mampu tumbuh pesat di tengah tantangan ekonomi modern.

1. Belajar: Landasan UMKM yang Tangguh Menurut Prof. Sestri, belajar adalah fondasi utama yang tidak boleh ditinggalkan oleh pelaku usaha. Di era digitalisasi dan globalisasi, pelaku UMKM harus memiliki keinginan kuat untuk terus menambah wawasan, baik melalui pendidikan formal, pelatihan kewirausahaan, maupun riset mandiri. Pemahaman terhadap teknologi digital, manajemen keuangan, strategi pemasaran, hingga pemetaan perilaku konsumen menjadi bekal penting dalam menyusun langkah bisnis yang adaptif dan inovatif.

2. Berkolaborasi: Kunci Ekspansi dan Daya Saing Selain pembelajaran, kolaborasi juga menjadi strategi jitu dalam mengembangkan bisnis. Prof. Sestri menekankan bahwa kolaborasi antar pelaku UMKM, institusi pendidikan, mitra keuangan, dan pemerintah sangat diperlukan untuk memperluas akses, pengetahuan, serta sumber daya. Universitas, termasuk UNIPI, memiliki peran penting dalam membina jejaring sinergis yang membuka ruang kolaboratif antara dunia akademik dan dunia usaha.

3. Beradaptasi: Menjawab Dinamika Pasar Pilar ketiga, yakni beradaptasi, menjadi hal yang tak kalah penting. Prof. Sestri mengajak para pelaku UMKM untuk tidak takut berubah. Adaptasi mencakup penggunaan teknologi terbaru seperti e-commerce, sistem pembayaran digital, hingga pembaruan dalam model bisnis. UMKM yang mampu beradaptasi cepat adalah UMKM yang siap menjadi pemain besar, bahkan di pasar global.

Acara Sharing Santai #209 ini menjadi ruang inspiratif bagi para peserta yang terdiri dari mahasiswa, pelaku usaha muda, dan praktisi pendidikan. Antusiasme peserta membuktikan bahwa UMKM Indonesia haus akan pengetahuan dan strategi baru yang aplikatif.

Sebagai pemimpin UNIPI, Prof. Sestri menegaskan bahwa kampus bukan hanya tempat belajar teori, tetapi juga mitra strategis dalam mendorong transformasi UMKM di tingkat lokal hingga nasional. Melalui kolaborasi dan edukasi berkelanjutan, UNIPI terus berkomitmen mendampingi UMKM dalam menghadapi tantangan dunia usaha yang semakin kompleks.

“Keberhasilan UMKM bukan hanya tanggung jawab pelaku usaha, tetapi juga kita semua, termasuk institusi pendidikan. Jika UMKM kuat, maka ekonomi bangsa pun akan tangguh,” tegas Prof. Sestri. Dengan semangat 3B, diharapkan UMKM Indonesia semakin siap melesat dan mengambil peran lebih besar dalam menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi unggulan dunia.